Sudah lebih dari lima bulan, tidak lagi menginjakan kaki dan kampus atau juga di tempat kerja. Pada awal pandemi, praktis tidak banyak aktivitas yang dilakukan. Tapi Allah mengirimkan ujian, kakak cantik sakit, sehingga menemaninya adalah tugas utama..
Seiring berlalunya waktu, proses penyesuaian terjadi. Belajar memulai semua aktivitas dengan metode online. Meja kerja, laptop dan hp menjadi teman setia untuk mengajar, membimbing, menguji, rapat, memberikan training, memberikan seminar, bahkan untuk kegiatan pengajian. Makin hari, semakin menikmati kegiatan online. Teknologi telah membantu untuk dapat terus berbagi, bahkan mungkin dapat berbagi lebih luas.
Masih nasihat para Ustadz, selalulah berpikiran positif. Setiap yang ditakdirkan terjadi, pandanglah sebagai keindahan, pandanglah itu bagian dari rencana Allah. Tetaplah syukuri, Allah mengirimnya sebagai bentuk pengajaran ataupun teguran. Setiap musibah, ujian tetaplah indah adanya, selama hati lapang menerima dan menyadari bahwa semua ini tidak terjadi dengan sendirinya namun bagian dari rencana Allah. Jika Allah telah menakdirkanNya untuk kita, pasti itu adalah baik menurutNya, tinggal bagaimana kita menyikapi semua itu.
Mungkin banyak yang merasakan dengan pandemi, kepala terasa lebih lama dalam bersujud, lebih banyak waktu untuk berdiri dalam shalat dan munajat, lebih sering duduk berlama membaca Quran. Waktu yang tidak lagi habis untuk travelling menjadi semakin banyak digunakan bersama anak-anak, masak bareng, diskusi atau aktivitas lain. Itu salah satu hikmah dari pandemi.
Pandemi ini hadir bersamaan dengan berakhirnya kontrak kerja di Pertamina. Tidak terasa telah 7 tahun membersamai Pertamina di Gedung Tua Perwira bersama teman-teman Komite dan staf untuk memberikan support pada Dewan Komisaris. Ada rutinitas yang hilang, namun itulah dinamika hidup. Allah ciptakan sesuatu datang dan pergi, untuk menguji bahwa semua yang ada di sekeliling kita suatu saat bisa datang dan pergi atau kita yang akan meninggalkannya. Semoga aktivitas selama 7 tahun di Pertamina dicatat sebagai amal sholeh. Banyak pelajaran berharga dari masa kerja tersebut, banyak ilmu baik tentang minyak, manajemen pengelolaan BUMN yang diperoleh selama di Pertamina. Semoga bermanfaat juga sebagai bahan diskusi dengan mahasiswa di kelas. Berarti bersiap menunggu tugas apa yang diberikan Allah setelah Pertamina, adakah BUMN atau perusahaan swasta yang akan mengajak bergabung. Allah Maha Tahu pekerjaan apa yang tepat untukku, pekerjaan yang bukan hanya memberikan gaji untuk banyak berinfak, namun juga pekerjaan yang dapat menjadi tempat amal sholeh, tempat mempraktikkan dan menularkan kebaikan-kebaikan pada sesama. Allah lebih Tahu kapan tugas itu diberikan. Jika belum diberikan juga tugas tersebut, tetap ada keyakinan tugas lain telah berderet menunggu, jadwal ngajar, seminar, narasumber, rapat yang tidak pernah habis kosong di setiap minggu.
Namun ada sedikit kesedihan yang terkadang masih menggelayut dalam diri. Masih merasakan belum optimal dalam beramal sholeh, belum optimal dalam bekerja. Masih banyak PR yang belum terselesaikan. Mimpi untuk dapat menyusun materi pengajaran Akuntansi Keuangan, Perpajakan dan Akuntansi Sektor Publik lengkap yang dapat digunakan semua orang secara gratis belum kesampaian. Walau secara logika di masa pandemi ini banyak waktu digunakan untuk itu, namun selalu ada “alasan tidak sempat”
Yaaa Allah ampuni hamba yang belum optimal beribadah kepadaMu dengan amal sholeh ini, beri kesempatan dan tuntun Hamba untuk dapat menyelesaikan semua cita-cita kebaikan hamba.
Untuk yang mau mengajak beramal sholeh, baik untuk diskusi, ngajar atau kegiatan sosial silakan hubungi hp saya 081318227080, via wa lebih baik. Atau asisten Mbak Dian 081316501678.
Depok, 06 September 2020
Comments are closed