Dr. Dwi Martani

Universitas Indonesia - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Ilmu Akuntansi

AKUNTANSI ATAS PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING
Oleh : Dwi Martani (Staf pengajar Akuntansi FEUI, anggota tim implementasi IFRS)

PT. Pertamina (Persero) mulai tahun 2012 akan menyajikan laporan keuangan menggunakan US Dolar, tidak lagi menggunakan rupiah. Penggunaan mata uang US Dolar untuk BUMN terbesar yang dimiliki oleh bangsa ini terkadang menimbulkan rasa nasionalisme kita. Namun sebagai perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik signifikan bahkan telah menerbitkan surat berharga (global bonds) di pasar modal Singapura, Pertamina tidak dapat menghindar dari kewajiban untuk menerapkan PSAK 10 tentang Pengaruh Perubahan Selisih Kurs yang mulai berlaku efektif 1 Januari 2012.

PSAK 10 mengatur pengaruh selisih kurs atas transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing.Bagian awal PSAK 10 mengatur tentang mata uang fungsional.Pengaturan mata uang asing sebelum adopsi IFRS diatur dalam 3 PSAK dan 1 ISAK yaitu, PSAK 10: Transaksi dalam Mata Uang Asing, PSAK 11: Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing, PSAK 52: Mata Uang Pelaporan dan ISAK 4: Interprestasi atas Paragraf 20 PSAK 10 tentang Alternatif Pelakuan yang diizinkan atas selisih kurs. Otomotis standard an intepretasi tersebut tidak berlaku lagi.

Artikel lengkap dapat dilihat dalam Majalah BUMN Track atau dapat dilihat dalam tautan berikut.

BUMN TRACK Pengaruh Kurs Valuta Asing